Kamis, 04 Februari 2021

Derup Dewa-Dewi


Karya : Garis Hitam

*Renungan Si'aku Sia Sia sisa pembodohan.

Lubang-lubang dimensi dalam altar imaji, bertopeng ria penuh rahasia penuh serapah sampah
Para anjing-anjing hutan sedang berkumpul, suguhkan intrupsi kata penuh dangkal
Moncong-moncong mulut bergumam tanpa makna

Para bedebah! 'ngaku berakal, seni kata saling menyalahkan ciri-ciri cara-cara berfonologi dan sintaksis yang katanya tak bermakna
Saling pandang saling serang silang akal beradu pedang
Dewa-Dewi tak pernah salah, bungkus dan ringkus deviasi orang-orang tak mengikuti

Cuih!
Para muka-muka pura-pura santun ketika tangan dan mulutnya di sumpal dengan daging-daging babi tak segar
Meraut untung pribadi mengambil hak-hak intuisi
Para bocah menari-nari, menepuk dada akulah sang Tuan dan nyonya
Menyombongkan sesuatu kecil untuk di bersar-besarkan dalam cerita
Hingga hidangan tiada, kau makan teman disebelahmu

HAHAHA
Bangsat!
Anjing!
Goblok!
Otak kolot!
Mencari nama di ranah yang tak sesuai lakumu
Pajang nama saja kau di tanah, para bedebah!

Bandung, 09 Desember 2019

Tidak ada komentar:

KETIKA PEJABAT MENDADAK JADI PENYAIR

‎Bekasi, 23 Juli 2017 ‎Norman Adi Satria ‎ ‎Seorang pejabat tiba-tiba ‎membacakan puisi karangannya sendiri di panggung itu ‎meniru gaya Ren...