Jumat, 18 Oktober 2024

Maaf, bintangku terlalu redup

 

Khoirul trian



Apa kabar senjaku?

Kali ini tulisanku tentang kamu

Tentang manisnya bersama tapi tidak bersatu

Juga hal-hal indah yang selalu kita lewati berdua

Kenalin, aku ini pengagum senjamu yang paling dekat

Kamu ga tau kan, selama ini aku menyimpan rasa yang terlalu dalam untuk kamu yang terlalu tidak mungkin

Atau mungkin kamu sudah tahu

Tapi kamu sedang pura-pura tidak tahu agar aku tidak begitu sakit 

Terserah bagaimana angin membawanya saja ya


Aku ini manusia paling bodoh perihal menutupi rasa

Aku terlalu tidak ada apa-apanya untuk kamu yang memiliki segalanya


Maaf, rasa ini terlalu lancang

Tapi 'kan aku hanya manusia biasa yang tidak tahu

Kapan rasa ini akan datang dan sampai kapan rasa ini tidak terbalaskan

Semua kubiarkan liar sejadi-jadinya

Aku biarkan dia tumbuh

Tapi aku tidak ingin dia terlalu cepat berlalu


Aku ingin dibutuhkan setiap kali kamu butuh seseorang

Aku ingin dilihat setiap kali kamu ingin melihat seseorang

Aku ingin menjadi satu-satunya bintang yang kamu tatap

Tapi aku sadar, tidak ada bintang yang muncul sendirian

Jadi sepertinya aku bukan yang satu-satunya

Mungkin aku hanya satu diantaranya


Baikmu terlalu ke semua orang

Sampai-sampai semua orang bingung dan merasa teristimewakan

Itu bukan salahmu

Akunya aja yang terlalu banyak mau


Memilikimu adalah angan yang terlalu egois

Tapi melupakanmu adalah ketidakmungkinan yang terlalu aku paksakan

Rasaku ini dalam, kamu yang membuatnya semakin tidak karuan 


Sejauh ini kamu terlalu jahat kalau aku hanya dianggap teman

Nyaman seperti ini tidak wajar kalau hanya disebut teman

Semuanya ada di kamu

Terserah bagaimana baiknya saja


Yang jelas, aku tidak mungkin mulai duluan 

Karena aku tahu diri

Aku bukan siapa-siapa

Aku juga tidak layak menjadi siapa-siapa.

Kenapa mencintai harus serumit ini?

Hati selalu bilang " aku mau kamu "

Tapi logika kadang menjawab " haha jangan bodoh "


Siapa juga yang mau dengan aku yang payah ini

Mudah rapuh, mudah rindu, bahkan mudah jatuh

Contohnya kali ini

Sudah jatuh terlalu dalam 

Lalu rindu yang paling lancang

Tapi memang senjamu layak untuk dirindukan

Kamu hangat, tapi sayangnya ke semua orang

Egois gak sih kalau senjanya aku bawa pulang

Biar bisa aku tatap sendirian 

Soalnya aku sudah lelah menjadi pengagummu yang ke sekian 

Bolehkah aku menjadi pengagum terdekat dan hanya satu-satunya?


Hey...

Tidak mungkin

Lupakan ya, anggap saja aku bercanda perihal lagitmu tadi 

Maaf, bintangku terlalu redup

Karena setiap malam selalu mendung


Terima kasih ya senjanya

Kalau malam ini bintangku tidak muncul lagi

Itu tandanya malam ini akan turun hujan 

Ya...

Hujan berkepanjangan dari mata seseorang

Yaitu aku

Tidak ada komentar:

Amplifikasi Konspirasi: Nada-Nada Korupsi

   Karya : Selena Di negeri ini, bayangan kelam membentang, Di balik senyuman, ada air mata yang tenggelam. Korupsi merajalela, ibarat hantu...