Khoirul triann
Hai, gimana kabarnya hari ini?
Adakah luka yang butuh aku sembuhkan lagi?
Tenang, kamu tidak harus merasakan tidak nyaman perihal itu
Mau kamu datang disaat kamu lagi butuh sekali pun, bukankah aku selalu ada buat kamu?
Jadi, luka mana lagi yang belum sembuh?
Setiap hari loh
Setiap hariku isinya hanya menunggu
Kira-kira kapan ya kamu bisa seutuhnya buat aku
Selama ini selalu aku yang jadi obatnya
Tanpa kamu sadari, kamu sendiri adalah penyumbang luka paling besar buatku
Setiap kali luka-lukamu kambuh
Itu aku selalu berikan seutuhnya dariku
Sebisaku, bahkan semampuku
Tanpa kamu sadari, aku sendiri sedang tidak utuh
Aku yang selalu terluka setiap kali berusaha menyembuhkanmu
Lalu saat lukamu membaik, yang kamu cari bukan aku lagi
Tapi seseorang yang menjadi sumber dari penyebab lukamu
Kadang suka heran sih
Kamu itu baik atau bodoh
Aku yang membuatmu pulih, tapi tetap saja dia yang kamu pilih
Aku juga heran dengan diriku sendiri, aku ini terlalu baik atau terlalu bodoh
Bisa-bisanya selalu ada untuk orang yang hanya menjadikanku sebagai ruang kedua
Harus aku akui mungkin aku bodoh
Bodoh karena mengharapkanmu setiap hari
Sedang kenyataan selalu menamparku bahwa sebenarnya memang bukan aku orang yang dia harapkan
Bukan aku orangnya
Dan sekali lagi, memang bukan aku orangnya
Kamu bisa mendatangiku setiap kali luka-lukamu kambuh, tapi apa aku bisa mendatangimu setiap kali aku hanya butuh teman cerita
Kamu bisa dengan bebasnya menjadikanku pelarian
Lantas, apa kamu bisa aku jadikan tujuan untuk lariku yang terlalu kencang?
Iya, mungkin lariku terlalu kencang, tapi tujuanku tidak ada
Aku yang selalu jadi tempat pulangmu, tapi kamu tidak menjadikan aku rumahmu
Lalu, sebenarnya aku ini apa?
Hanya pendengarmu yang baik?
Atau hanya penawar lukaku yang sesaat?
Jujur aku capek terus-terusan jadi obat untuk seseorang yang tidak mau sembuh dari luka yang dia buat sendiri
Sedangkan seseorang yang menjadi obat tadi, ternyata adalah orang yang sangat sedang butuh-butuhnya dirawat
Kalau lukamu bisa sembuh setiap kali datang kepadaku, lalu bagaimana dengan lukaku?
Bagaimana dengan perasaan seseorang yang hanya menjadi ruang keduamu ini?
Kamu tidak pernah paham soal ini bukan?
Karena yang kamu tahu, hanya aku yang selalu bisa kamu andalkan
Kamu bingung kan, mau lari kemana lagi saat aku nanti pergi
Iya, kamu harus tahu
Bahwa suatu saat akan ada hari dimana mungkin aku sudah terlalu lelah untuk peran ini
Dan bisa saja sewaktu-waktu aku menyerah
Memilih membiarkanmu terluka dengannya
Hingga suatu saat ketika kamu mencariku lagi, aku tengah berusaha berdamai dengan diriku sendiri karena sudah terlalu bodoh untuk tetap ada disini
Suatu saat kamu akan mengerti, bahwa ternyata memang hanya akulah yang paling mengerti dan memang hanya akulah yang paham bagaimana caranya menyembuhkanmu
Lalu saat kamu sudah paham itu
Percayalah, pelukku akan tetap dengan rasa yang sama
Peduliku tidak akan pergi, meskipun pada akhirnya aku tahu, kamu juga akan pergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar