Jumat, 18 Oktober 2024

Tentang Ikhlas Yang Tidak Pernah Sempurna


Karya Khoirul Triann



Pada bagian terdalam kehilangan, ada satu cerita yang tidak selesai untuk dikenang

Tentang merelakan yang bohong, juga tentang ikhlas yang tidak pernah sempurna

Kasih, namamu hadir terlalu akrab, sampai-sampai aku bingung dengan siapa sebenarnya nanti aku bicara

Ragamu memang sudah pergi, tapi setiap namamu terdengar semua memori tentangmu kembali lagi bertamu

Andai saja kamu tahu, sedalam iniloh lukanya dari kepergianmu yang sederhana itu, ternyata menyisakan bekas luka yang susah hilang

Susah payah aku bangun sendirian

Susah payah aku coba buat berdiri lagi

Patahnya memang dengan satu orang, tapi mati rasanya kepada semua orang


Seandainya dunia bertanya sekalipun, apa mauku?

Hanya namamu yang akan keluar dari mulutku

Kamu pergi tidak tahu waktu, di saat aku sedang susah-susahnya kamu malah pamit

Dasar manusia keras kepala, dari sudut mana lagi aku harus mengalah 

Apapun boleh kamu minta, asal jangan pergi

Temani aku sekali lagi, dan akan kuputar waktunya untuk kembali ke masa kita

Kamu masih mau kan sandaran lagi di bahuku?

Hei, pundakku masih kokoh untuk sekedar membasuh beban dan air matamu

Bahkan tangan ini sebenarnya masih nyaman untuk digenggam

Meskipun hanya sekedar menyebrang jalan, tapi aku suka bisa jadi pelindungmu walau sebentar

Hei, mungkin sekarang di sana ada bahu yang lebih kuat

Pundak yang di sana mungkin lebih kokoh untuk beban dan air matamu


Andai aku bisa bicara dengannya

Aku cuma mau bilang

"Titip orang baik ini ya, tolong jangan dimarahi

Titip bahagia untuknya ya, karena waktuku sudah selesai"

Dan kasih, sudah saatnya kamu pergi baik-baik di sana ya

Titip rasa yang tidak sempat aku dapat

Dan aku akan kembali meneruskan hidupku lagi, meski tanpa manusia baik seperti kamu

Yang pada akhirnya biarkan keterlaluan ini aku yang nikmati sendiri

Karena cinta yang keterlaluan, memang akan ada konsekuensi yang tidak sembarangan

Salah satunya ini, sudah melupakan, dan selalu berharap kembali

Selalu ingin memaksa waktu berputar mundur, bahkan sampai semuanya benar-benar hilang, aku masih sulit percaya ini nyata


Ternyata ada ya, rasa sedalam ini dan aku baru tahu

Untuk terlalu mencintai seseorang, tidak akan pernah ada ikhlas sempurna perihal kehilangan

Sejauh-jauhnya kamu pergi, namamu abadi

Menjadi luka termanis, dalam sejarah hidup yang sulit dilupakan

Selamat tinggal ya, sampai jumpa dan bertemu lagi di sesi kehidupan setelah lukanya selesai

Yang kurasa, tidak akan pernah

Tidak ada komentar:

Amplifikasi Konspirasi: Nada-Nada Korupsi

   Karya : Selena Di negeri ini, bayangan kelam membentang, Di balik senyuman, ada air mata yang tenggelam. Korupsi merajalela, ibarat hantu...