Senin, 30 Juni 2025

KETULUSAN BERSAMA DO'A KU

 

Oleh: Mata Langit


Aku ingin menulis tentang seseorang yang indah sepertimu

Seseorang yang pernah singgah untuk menjadi bagian dari diskusi diri dengan alam

Matamu yang bening dan suaramu yang pecah saat berbicara

Aku merindu banyak hal tentang dirimu


Memandang wajahmu adalah sebuah anugerah yang sampai sat ini masih selalu ingin aku ulang lagi dan lagi

Apakah yang terjadi pada dirimu kini

Bagaimana kabar kamu

Semoga yang terbaik selalu kamu dapatkan


Doaku tidak lain hanya itu

Sebagai wujud dari usahaku untuk tetap melepas rindu

Pada doa-doa itu pula harapanku membumbung tinggi tentang kebaikanmu pastinya

Untuk kebaikan diri sendiri dan untuk cinta yang pernah menyatukan kita


Masih terasa indah

Enggan untuk jauh dari perasaan itu

Meski pada akhirnya kenyataan berbicara bahwa segalanya akan dinamis 

Penuh gejolak dan perubahan, semoga apapun itu yang terjadi adalah masih pada jalur jejak kerinduan yang sama


Ada suatu waktu yang selalu asyik untuk mengajak diri untuk berdiskusi tentang bagaimana realita dan fiksi diksi berlaku pada kehidupan

Dan puisi yang kadang hanya menjadi alat untuk mencari eksistensi diri

Makna dan perenungan terhadapnya seperti tabu

Di pakai untuk menipu


Entah untuk menggaet lebih banyak suara rakyat

Atau untuk menggoda lebih banyak lawan jenis

Puisi seperti tenggelam pada kepentingan-kepentingan sesaat

Yang kemudian menjadi sesat

Oh sayang sekali saat ini hanya itu yang ada kekasih


Bagaimana jika kita berpaling dari realitas kehidupan saja

Berusaha berlari ke tempat terpencil di mana kita bisa menikmati setiap diksi puisi dengan kedalaman makna yang dapat membuat hidup makin bernilai

Atau kita bekap diri pada cinta untuk menemukan puisi kita sendiri

Menemukan dinamisme kesadaran sendiri


Menjadi utuh pada syair-syair penuh kecintaan

Jangan selalu marah untuk hal-hal kecil lagi

Jagalah keluarga kecilmu untuk rinduku padamu

Biarlah menjadi tanggunganku sendiri

karena telah beraninya jatuh cinta padamu


Kopi masih pahit ketika di tambah gula

Gula tinggal sedikit lagi

Akhir bulan yang cukup melelahkan

Sepanjang hari pertama hingga kini terus bergeliat dengan pekerjaan dan rindu padamu


Itu perjalanan yang kadang menyenangkan juga

Senantiasa ada saja hal-hal yang membuat diri untuk bangkit kembali

Meski nyatanya bahwa kamu sudah bersama yang lainnya

Rindu akan tetap sama


Kasih sayang masih ingin di raih

Cinta adalah pengalaman terindah yang pernah ada

Patah hati pernah membuat luka

Tapi kini seperti titik acuan untuk bangkit


Jika saja kita tidak di satukan di dunia ini

Semoga di surga kelak, kita mampu bersama

Doa dan harapanku tetap sama

Masih tentang kerinduan padamu


Dan tentang bagaimana engkau bisa menjadi baik-baik saja

Meski kamu memilih cinta yang lain

Yakinku utuh untuk menjaga kenangan ini

Sebagai monumen bersejarah yang pernah membangun kesadaran hidup ini


Sekali lagi doaku tetap sama kepada tuhan

"Untuk kebahagiaan dan kebaikan kamu

Indahlah selalu"


Kediri, 9 Februari 2023

Tidak ada komentar:

Tubir

  - Zhafir K Akalanka Aku tak butuh diksi kali ini Angkara dalam diriku mengambil kendali Setiap kalimat akan mewujud api Maka, sebaiknya ka...